Digital Cinema
Digital Cinema
1.
1.Produksi Film Digital
Dalam produksi film terdiri atas tiga
proses utama yaitu kegiatan pra-produksi, produksi dan post-produksi.
a.
Pra-produksi
Pra-produksi
merupakan tahap perencanaan produksi film yang akan diproduksi. Di tahap ini, perekrutan
awak produksi film harus sudah terpilih, dan kru film juga harus sudah
menentukan jenis film yang akan dibuat. Naskah cerita dari film yang akan
dibuat pun harus sudah benar-benar matang. Rancangan anggaran juga harus sudah
diselesaikan dan sesegeran mungkin harus mencari dana untuk pembuatan film. Dan
tidak lupa yang paling penting para pemeran dan pelaku dalam film telah
terpilih melalui proses seleksi (casting).
b.
Produksi
Setelah
selesai proses pra-produksi kita sekarang masuk dalam kegiatan produksi dalam
sebuah film. Dan dalam produksi ini biasanya melaksanakan pengambilan gambar
dengan (take shot) atau lebih dikenal
dengan syuting. Proses syuting pun dilaksanakan sesuai jadwal yang telah
dibuat. Jadwal syuting secara garis besar tercantum pada breakdown dan detail
jadwal setiap harinya dicantumkan ke dalam rundown.
c. Post-produksi
Setelah proses produksi selesai, makan selanjutnya dalam pembuatan film adalah post produksi. Dalam tahap ini hasil rekaman gambar diolah dan digabungkan dengan hasil rekaman suara. Penggabungan tersebut harus disesuaikan dengan naskah sehingga dapat menjadi satu kesatuan karya audio visual yang mampu dinikmati para penikmat film. Adapun aspek dalam kegiatan post-produksi, antara lain:
Editing Offline
Merupakan tahapan penyuntingan kasar, dimana setiap
adegan pun disesuaikan dengan urutan naskah.
Editing Online
Setelah melalui tahap picture
locked, langkah selanjutnya mengerjakan tahap editing online. Pada
kegiatan editing online ini, susunan adegan yang sudah “dikunci”
ditambahkan efek suara, music scoring (musik latar), serta efek visual
lain seperti coloring, animation, serta special effect.
Proses editing tidak lagi mengacu pada naskah.
1. 2. Estetika
Film Digital
Estetika film merupakan sebuah studi yang melihat film
sebagai sebuah seni dan pesan artistik. Konsep keindahan, rasa dan kenikmatan
menjadi salah satu pertimbangan saat kita mendekati film dari perspektif
tersebut. Estetika merupakan sebuah disiplin filsafat yang menaruh perhatian
pada semua bentu seni. Estetika film mempunyai 2 tampilan, yaitu membahas persoaalan film secara umum
yang terkait dengan masalah estetika tersebut. estetika film memiliki satu
pendekatan utama yang meng angg ap b ahwa cara paling tepat dalam memahami film
adalah melalui film itu sendiri. Meskipun hal ini seolah mengesankan bahwa estetika
film membuat "budaya sinema" memprovokasi lahirnya sikap chauvinistik
dalam jantung dari teorinya, dengan membuat sebuah postulat di mana teori film
hanya bisa dilahirkan dari film itu sendiri atau analisa film sebagai teks.
Sedangkan teori-teori yang berasal dari luar atau bersifat eksterior hanya mampu menjadi penjelasan lapi s kedua dan menjelaskan aspek-aspek yang tidak
esensial dari film.
Sumber Jurnal:
https://drive.google.com/file/d/0BwPO4Wl1LMVuSGl3VUZTdzhLc0k/view?usp=sharing
Penulisannya sudah bagus, namun ada kekurangan di beberapa hal. Pertama, kalimat pembukaan penulisan yang sangat singkat. Ada baiknya diberikan kalimat atau paragraf pendahuluan atau pengenalan terlebih dahulu mengenenai digital cinema.
ReplyDeleteKedua, untuk gambar yang disediakan sebagai alat bantu penjelasan kaliamt baiknya lebih diperbesar lagi agar terlihat jelas tulisan yang ada pada gambar.
Ketiga, untuk bagian 2 mengenai estetika film digital, type dan size font nya berbeda dan lebih kecil dari bagian 1 dan masih ada pemenggalan kata yang kurang tepat. Dan ada baiknya diberikan contoh pada bagian ini.
Terima kasih :)
-NH-
This comment has been removed by the author.
Delete